BACA YUK !
kalian pasti tidak asing dengan materi biologi KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
yapss pastinya.. materi biologi gak pernah lepas deh dari materi itu.. kalian tau gak siapa tokoh klasifikasi makhluk hidup? pernah denger gak nama CAROLUS LINNAEUS ?
nahh itu dia sang tokoh klasifikasi makhluk hidup kawan.. ;)
ini aku punya sedikit cuplikan sejarah hidup sang tokoh klasifikasi makhluk hidup -> CAROLUS LINNAEUS..
SELAMAT MEMBACA ;)
Carolus Linnaeus lahir di Paroki Stenbrohult
(sekarang termasuk wilayah administrasi Älmhult), di bagian selatan
Swedia. Ayahnya bernama Nils Ingemarsson Linnaeus dan ibunya bernama
Christina Brodersonia. Sejak kecil Linnaeus dilatih menjadi seorang
anggota gereja yang setia, sebagaimana ayahnya dan kakeknya (dari ibu),
namun ia kurang bersemangat mengikuti kegiatan tersebut. Ketertarikannya
dalam studi botani sempat membuat seorang dokter dari kotanya terpesona
dan ia dikirim untuk bersekolah di Universitas Lund—universitas
terdekat, kemudian pindah ke Universitas Uppsala setelah satu tahun.
Dalam masa-masa ini Linnaeus mempunyai keyakinan bahwa dalam benang
sari dan putik bunga terkandung dasar-dasar klasifikasi tumbuhan, maka
ia menuliskan sebuah makalah singkat pada suatu mata kuliah yang
berhasil membuatnya menjadi pembantu profesor. Tahun 1732 Badan Akademik
Ilmu Pengetahuan Alam di Uppsala membiayai ekspedisinya untuk meneliti
Laplandia. Hasilnya adalah tulisan berjudul Flora Laponica yang dicetak
tahun 1737.
Pada tahun 1735 Linnaeus pindah ke Belanda. Di sana ia mendapatkan
gelar dokter dari Universitas Harderwijk. Gelar ini ialah satu-satunya
gelar akademik yang berhasil didapatkan Linnaeus, dan ia memperolehnya
hanya dalam waktu enam hari, termasuk tiga hari mencetak catatan-catatan
botaninya dalam bahasa Latin.
Di Belanda Linnaeus bertemu dengan ahli botani Jan Frederik Gronovius
dan memperlihatkannya rancangan makalahnya mengenai taksonomi, yang
berjudul Systema Naturae. Di dalamnya, penggunaan deskripsi resmi – physalis amno ramosissime ramis angulosis glabris foliis dentoserratis – diganti olehnya menjadi nama genus-species yang ringkas dan akrab pada zaman sekarang – Physalis angulata – dan penggolongan taksa lebih tinggi dibuat secara berurutan. Meskipun sistem ini, tatanama binomial (nomenklatur binomial), dikembangkan oleh Bauhin bersaudara, Linnaeus dapat dikatakan sebagai yang mempeloporinya.
Pada tahun 1739 Linnaeus menikah dengan Sara Elisabeth Morea di
Stockholm. Linnaeus diangkat sebagai profesor dalam bidang kedokteran di
Universitas Uppsala pada tahun 1741 dan ia pindah ke sana, tetapi tidak
berapa lama kemudian beralih menjadi profesor di bidang botani.
Linnaeus meneruskan kerja dalam sistem klasifikasi serta memperluas pula
pada Kerajaan (Regnum) Hewan dan Kerajaan Mineral. Pada tahun 1757 ia
mendapat gelar kebangsawanan (von) dari Raja Swedia Adolf Fredrik,
sehingga dapat menggunakan nama Carl von Linné.
Pada akhir hidupnya, Linnaeus sering menderita sakit, seperti encok
dan sakit gigi. Ia terkena serangan stroke dua kali, yaitu pada tahun
1774 dan 1776, hingga kehilangan fungsi bagian tubuhnya bagian kanan.
Linnaeus meninggal dunia pada 10 Januari 1778 di Uppsala pada suatu
upacara di Katedral Uppsala dan kemudian ia dimakamkan di katedral
tersebut.
Sumbangan utama Linnaeus bagi ilmu taksonomi ialah pembuatan konvensi
penamaan organisme hidup yang diterima secara universal dalam dunia
ilmiah—karya Linnaeus tersebut menjadi titik awal tatanama biologi.
Selain itu, Linnaeus mengembangkan, selama pengembangan besar
pengetahuan sejarah alam pada abad ke-18, hal yang sekarang disebut
sebagai taksonomi Linnaeus, yaitu sistem klasifikasi ilmiah yang kini digunakan secara luas dalam biologi.
Sistem Linnaeus mengklasifikasikan alam dalam hirarki atau
tingkatan-tingkatan, dimulai dengan tiga “kerajaan”. Kerajaan dibagi ke
dalam Kelas dan masing-masing Kelas terbagi dalam Ordo, yang dibagi
dalam Genera (bentuk tunggal: genus), yang dibagi dalam Spesies. Di
bawah tingkatan spesies, Linnaeus kadang menyebutkan takson yang tidak
diberinya nama (untuk tumbuhan, hal ini sekarang dinamai “varietas”).
Linnaeus menamai taksa dengan sesuatu yang mengena pada ciri khusus
taksa tersebut. Sebagai contoh, manusia adalah Homo sapiens, tetapi ia
juga menyatakan bahwa ada species manusia kedua, Homo troglotydes
(bermakna “orang goa”, yang ia maksudkan untuk simpanse dan sekarang
ditempatkan dalam genus berbeda (bukan Homo) melainkan Pan troglotydes).
Kelompok mamalia dinamai berdasarkan kelenjar susu (mammae) karena
salah satu definisi karakteristik mamalia adalah bahwa mereka merawat
bayinya. (Dari beberapa perbedaan antara mamalia dan hewan lain,
Linnaeus lebih memilih hal ini karena pandangannya pada pentingnya
keberadaan induk betina.)
Hanya sistem pengelompokan hewan oleh Linnaeus yang masih tetap
digunakan hingga kini, dan pengelompokan itu sendiri sudah banyak
berubah sejak dicetuskan oleh Linnaeus sebagaimana prinsip-prinsip yang
melandasi pengelompokan itu juga banyak berubah. Namun demikian,
Linnaeus tetap dianggap berjasa mengembangkan gagasan struktur hirarki
klasifikasi yang didasari oleh sifat-sifat teramati. Rincian dasar
tentang hal yang dapat dianggap sah secara ilmiah untuk disebut ‘sifat
teramati’ itu sendiri telah berubah seiring bertambahnya pengetahuan
(contohnya, DNA yang pada masa hidup Linnaeus tidak dikenal telah
terbukti bermanfaat dalam mengklasifikasikan dan menentukan hubungan
organisme hidup satu dengan lainnya), namun prinsip-prinsip dasarnya
tetap masuk akal.